Berlibur ke Solo, Berkah dari Blog

Capek. Lebih capek. Capeknya 2x lipat.
Begitu yang dirasakan oleh kami saat menyempatkan diri liburan ke Solo sambil menghadiri undangan pernikahan sahabat. Solo adalah tujuan yang belum pernah kami kunjungi. Di kunjungan yang pertama ini, aku sangat excited! Sampai-sampai teledor memesan penginapan yang tidak bisa refund jika tak jadi menginap. Alhamdulillah kami bisa berangkat, walaupun banyak tetek-bengek yang harus diurus sebelum hari itu tiba.

Baca: Lanjut Kuliah di Solo?

Perjalanan dengan kereta api ini juga pertama kali untuk buah hati kami. Si kecil yang mulai aktif kocar-kacir kesana kemari karena sedang asik-asiknya belajar jalan sendiri tanpa bantuan. Kami kewalahan, terlebih lagi saat di dalam kereta. Tak terhitung berapa kali si kecil terjerembab dan hampir terantuk benda-benda di sekitarnya. Jantungku pun rasanya mau copot kalau lihat dia jatuh lalu menangis tentunya.
 
Sepanjang hari si kecil tampak bahagia, tak ada sakit, kecapean, bahkan kalau bisa memilih mungkin dia tidak akan tidur siang dan malam. Nafsu makannya memang berkurang hanya mau makanan ringan saja, bukan nasi. Saat diajak naik lift, senyumnya sumringah banget. Kami pun mengurungkan rencana untuk meminjam motor selama di Solo. Gonta-ganti taksi online jadi pilihan kami di Kota yang mataharinya terik dan angin berhembus kencang.


Tempat-tempat wisata kuliner dan jalan-jalan pun kami sesuaikan dengan si kecil. Supir taksi online sempat menawarkan untuk mengunjungi Tawangmangu yang hawanya lebih dingin seperti puncak katanya. Ternyata cukup memakan waktu dan tak sesuai perhitungan budget kami selama disana. Akhirnya kami pilih De Tjolomadoe di siang hari, karena tempatnya indoor dan adem. Walau harus gendong karena masuk jam tidur si kecil, tapi tak mengurangi kenyamanan saat mengunjunginya. Untuk museum, biaya tiket 25 ribu menurutku cukup mahal karena di dalam hanya sebentar dan area museum tidak terlalu luas.





A post shared by Gioveny Astaning Permana (@gioveny_) on


Undangan pernikahan di Solo ini juga sebenarnya menjadi wisata budaya bagi kami, karena baru pertama kali aku merasa dimuliakan sebagai tamu. Tradisi piring terbang yang disajikan sangat membantu aku yang bawa si kecil. Kami datang, tulis nama di buku kehadiran, duduk manis, bisa langsung minum teh manis hangat yang saya suka banget teh disini, lalu makanan pun dihantarkan mulai dari makanan pembuka hingga penutup. Luar biasa! Seandainya ditiap pernikahan tradisi ini diikuti.

Kami pun mengunjungi alun-alun kidul untuk menghabiskan malam. Ada pasar malam yang meriah sekali dengan lampu-lampu dan musiknya. Saat tengah malam pun ada perayaan malam satu suro, namun tak mungkin kami lihat karena si kecil sudah tidur. Selain berkendara dengan taksi online, kami pun sering berjalan kaki. Tempat penginapan kami lokasinya sangat strategis, kami bisa cari sarapan dekat rumah sakit, menikmati wedangan, warmindo, sampai makan siang di Sambal Mbok Ti. Kami pun tak melewatkan kesempatan mampir ke Paragon Mall. Sayangnya saat ingin berbelanja di Pasar Klewer, Beteng Trade Center, dan Pusat Grosir masih tutup. Jadi kami berkeliling naik becak ke Kampung Batik Kauman. Puas bawa pulang batik, kami pun balik ke hotel.

Baca: Hamil di Banyuwangi?

Kota Solo ini termasuk kota yang nyaman dan bikin betah. Beda tipis dengan Banyuwangi, makanannya sama enak namun di Banyuwangi sangat dekat dengan pantai. 'Recehan' dari blog pun sanggup menghidupi kami selama disana. Jadi makin semangat ngumpulin recehan dari blog! Itinerary & biaya yang dikeluarkan bisa dilihat di gambar ya! Walau capeknya 2x lipat karena bawa si kecil, tapi aku sih nggak kapok hehehe.

17 Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

  1. Terakhir aku ke Solo 3 hari. Tapi merasa kurang aja karena pingginnya bisa puas blusukan ke pasar dan bisa banyak kulineran haha. Ah, jadi kebayang tenangnya kota Solo. Semoga bisa balik lagi ke sana, amin.

    BalasHapus
  2. Aku kalo ke Solo nggak pernah bikin itinerary, tahu-tahu pergi ke sana ke sini, makan ini, makan itu.
    Aku paling suka makan street food-nya Solo, berasanya sedep semua.

    BalasHapus
  3. Aku masih mo balik lagi ke Solo mbak, pengen naik kereta api Bathara Kresna (SOLO - WONOGIRI)
    waktu ke solo bln Juni lalu kereta Bathara Kresna sedang tidak beroperasi. Jd blm sempet jalan2 ke waduk Gajah Mungkur dan kuliner Solo tuh ngangenin bgt.

    BalasHapus
  4. Solo itu ngangenin banget. Kebetulan kampung halaman ibuku di Karanganyar, nggak jauh dari Solo. Jadi, dulu setiap tahun pasti mengunjungi kota ini. Kulinernya enak dan murah, udah nyobain Gudeg Ceker Mbak Yus belum kak? wah itu ceker paling enak sedunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh aku kelewat info gudeg ceker ini.. apakah ini pertanda harus kesana lagi hahaha

      Hapus
  5. Seneng banget ya mbak bisa jalan-jalan dari hasil kita ngeblog. Seneng banget rasanya. Puas...hehee..

    Kalau tradisi piring terbang di jogja, solo dan Magelang memang seperti ini dari jaman dulu. Cuman sekarang aja lebih modern diganti prasmanan.

    BalasHapus
  6. Udah lama banget saya gak ke Solo. Itupun dulu karena urusan kerjaan. Kurang puas jalan-jalannya. Mudah-mudahan bisa ke sana lagi. Sama keluarga biar seru :)

    BalasHapus
  7. Ngga ada puasnya ke Solo karena memang banyak yang bisa di eksplor ya mba. ^^

    BalasHapus
  8. Mbak, nggak ke Pasar Gede sama keraton? First timer ke Solo menurutku wajib ke sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak mbak soale terbatas banget waktu, jadi langsung yg kekinian aja hahaha. Kayanya sih emang harus balik lagi

      Hapus
  9. Wahh seru juga ya mbak jalan-jalan berkat hasil dari ngeblog. Hehehe
    Solo ternyata juga seru juga buat dieksplor.

    BalasHapus
  10. Suami aku nih kalo udah tua pernah ngajak untuk tinggal di Solo aja, ahaha. Asik ya katanya kotanya, tenang dan gak grabag grubug hidupnya. Kalau punya kesempatan ke Solo, boleh ah mampir ke tempat2 yang ada di sini. Tfs ya mbaakk :D

    BalasHapus
  11. Kalau si kecil seperti nggak pernah kehabisan energi saat diajak traveling begitu, selalu ada rasa kepo dan sikap antusias dalam segala hal, berarti si kecil sangat menikmati perjalanan travelingnya Mbak.

    BalasHapus
  12. Akupun suka abisin hasil job blog buat jalan-jalan. Hehehe
    Jadi pengen jalan-jalan, tp bukan ke Solo sih


    PS
    Peluk dari jauh
    lilpjourney(dot)com

    BalasHapus
  13. Tahun lalu masih sering ke Solo, ikut suami yang jadi dosen tamu di sana. Semoga tahun depan...eh itu bentar lagi ya, ada jadwal lagi ke Solo. Mau deh eksplor lagi terutama kulinernya...

    BalasHapus
  14. Waktu ke Tjolomadoe, belanja coklatnya juga nggak, Mbak?
    Seru ya bawa anak yang lagi lincah-lincahnya. Nggak boleh meleng sedikitpun 😁

    BalasHapus
  15. Ngga ada puasnya kalau berlibur ke Solo karena memang banyak yang bisa di eksplor di sana

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama