Lanjut Kuliah atau Tidak?

Ini bukan pertanyaan saya, karena alhamdulillah orang tua kami mampu membiayai kuliah hingga mendapat gelar. Lantas? Gelar itu untuk apa? Apa penting menyandang gelar untuk kami perempuan yang bercita-cita mengurus rumah tangga?



Setelah menyandang dua gelar, saya bingung mengimplementasikannya dalam kehidupan karena saya kuliah di jurusan yang tidak saya inginkan. Jika dirunut kebelakang, saya diterima sebagai mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di Universitas Sebelas Maret. Namun, campur tangan orang tua menjadi keputusan terakhir. Anak pertama di keluarga yang minim wawasan seputar perguruan tinggi. Hanya berdasarkan pengalaman hidup, pengalaman anaknya si anu, pilihan-pilihannya si itu.


Baca: Jurusan yang Dibutuhkan di Masa Depan

Akhirnya saya merasa terbuang dan menapaki jejak di tempat lain. Rasa syukur saya masih ada karena di tempat ini biayanya sangat ringan, hanya lima ratus ribu per semester.


Kuliah itu perlu nggak sih?

Kuliah itu perlu biaya dan tujuan yang jelas, lebih baik mengambil SMK jika orang tua tak sanggup membiayai hingga perguruan tinggi. Oke karena bingung dan tidak suka dengan pilihan jurusan di SMK silahkan masuk SMA yang tidak ada spesialisasi khusus di SMA. Tujuan SMK dan SMA sudah jelas mana yang akan mencetak pekerja.

Baca: Kuliah Karyawan di Jakarta



Selesai kuliah langsung dapet kerja?

Tidak. Bahkan S2 luar negeri sekalipun. Tujuan kuliah perguruan tinggi adalah untuk meneliti, Patdono Suwignjo mengatakan hal itu di Kompas TV semalam. Lain hal dengan kuliah vokasi seperti politeknik yang mencetak lulusan diploma yang mencetak alumni siap kerja secara profesional.

Bagaimana dengan kuliah online?

Kuliah online berdasarkan pengetahuan saya diperlukan bagi orang-orang yang bisa mengelola waktu dengan baik. Bagi para pekerja hiburan maupun pekerja kantoran yang kehabisan waktu untuk lanjut kuliah karena sibuk bekerja, juga bagi mahasiswa yang sulit akses untuk menjangkau perkuliahan di dalam kelas. Untuk mahasiswa yang mampu menghadiri kuliah secara tatap muka di dalam kelas dan tidak ada kesibukan selain kuliah, saya rasa kuliah online bukan pilihan.


Lulusan SMK yang memilih pendidikan vokasi (jenjang diploma) untuk laki-laki.

Dari sudut pandang seorang laki-laki lulusan STM yang di ujung perjalanan menikah dan menjadi kepala keluarga. Kuliah Diploma setelah STM menjadikan seseorang mempunyai keahlian khusus dan profesional di bidangnya. Sementara jika menempuh jalur generalis seperti suami, kuliah dengan gelar sarjana jika tidak paham arah dan tujuan hidupnya akan menghadapi kebingungan dan persaingan yang ketat. Seseorang yang berkuliah dengan gelar sarjana mendapatkan pengetahuan secara menyeluruh namun tidak mendalam seperti saya. Sedangkan seseorang yang melanjutkan kekhususan pada jurusan pendidikan vokasi bisa menjadi ahli dan profesional di bidangnya.

Source: YouthManual.

Apa ada opini dan pandangan lain? Yuk isi di kolom komentar!


30 Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

  1. Kuliah buat kerja atau buat meneliti atau mendapatkan temuan baru? Orientasi ini sepertinya perlu dipikirkan juga oleh stakeholder pendidikan tinggi.

    Jadi ingat obrolanku dg pak Onno soal mahasiswa s2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belom sempet lihat yutubnya.. keasikan lihat yutub yg lain nih :))

      Hapus
  2. Sedikit cerita atay curhat mungkin

    Akupun kuliah yang bisa dibilang salah jurusan, awalnya exited tapi lama kelamaan kok sepertinya tidak memahami apa yang didapatkan. Alhamdulillah lulus dengan nilai yg cukup tinggi (mungkin, krn selama kukiah meskipun dirasa salah jurusan tp bisa masuk kampus, ngerjain tugas aman pokoknya ga ada masalah), masalahnya yaa hanya bisa mengerjakan tugas kuliah saat di kampus, setelah keluar kampus krn aku Kuliah sembari kerja, jd ga mikirin hal" yg ada di perkuliahan.

    Dan kini setelah lulus, aku bingung dengan materi kuliah yang tidak menempel diotakku, hingga 2thn nganggur aku melupakannya, lalu berjalan semestinya.

    Aowkwkwkwk

    Lupakan

    BalasHapus
  3. Orang kuliah biasanya pengen ngejar gelar dan gaji yang sepadan, itu yg sering dipahami anak muda ketika mau masuk kuliah. Kalo dah tua kaya aku, pengen kuliah supaya ilmunya gak tumpul. Semoga benar 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener mbak, calon mertua juga kadang mempertanyakan hal itu. Lulusan mana?

      Hapus
  4. Sedikit curhat, teman teman di smk yg tidak lanjut kuliah sekarang kebanyakan sudah bekerja di perusahaan manufaktur dengan pendapatan yg lumayan (diatas ump). Sedang saya yg fresh graduate (kala itu) passive income tidak beda jauh dengan teman yg lulus smk. Tapi seiring waktu pendapatan gw semakin naik, bukan cuma dari perusahaan tapi dari banyak job diluar. Buat gw sih, kuliah itu buka fikiran dan cari link selain cari jodoh. Soal disiplin ilmu nomor sekian. Soalnya mindset bener bener beda saat awal masuk kuliah dan keluar kuliah,makin idealis haha. Jadi intinya buat gw kuliah penting banget, bukan soal ilmunha tapi wawasan dan connection.

    BalasHapus
  5. Rata-rata orang tua jaman dulu itu, anaknya kuliah agar kerja mapan dan membanggakan. Oleh karenanya banyak orang tua yang kecewa ketika sudah lulus kuliah dan menikah anaknya memutuskan berhenti bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga saja. Padahal bekerja dan sebagai ibu rumah tangga itu sama-sama bagusnya ya ... tergantung bagaimana kita menjalaninya

    BalasHapus
  6. Topiknya menarik, banyak yang kuliah Karna ikut-ikutan atau gengsi, tanpa tahu passion apa, hingga ditengah jalan nyesal dan merasa salah ambil jurusan. Memang sebaiknya, sebelum memutuskan untuk kuliah atau tidak dipikirkan matang-matang terlebih dahulu.

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah, tahun ini saya berniat untuk kuliah, karena dulu setelah SMK lgsg kerja, meskipun orang tua kurang setuju tetapi saya tetap ingin kuliah agar saya mempunyai skill yg berkwalitas. Dan insyaallah tidak salah jurusan karena saya sudah yakin itu passion saya, saya ambil ilmu komputer.

    BalasHapus
  8. Setahu saya memang, SMA dipersiapkan untuk jenjang kuliah. Sedangkan SMK dipersiapkan untuk bisa langsung kerja

    BalasHapus
  9. Buat saya, kuliah juga untuk membangun koneksi. Makanya ada orang tua yang mengirim anaknya kuliah di universitas swasta mahal supaya punya banyak teman keluarga pengusaha, untuk melancarkan bisnis keluarga. Ada juga yang kuliah jurusan apa saja, yang penting di Universitas negeri X supaya lebih mudah nyari beasiswa ke luar negeri. Kuliah di Universitas yang berafiliasi dengan perusahaan atau institusi tertentu supaya lebih mudah cari kerja di situ. Jadi ibu rumah tangga juga perlu punya pendidikan tinggi, kok. Koneksi untuk informasi kesehatan, pengetahuan, dan pekerjaan freelance juga dapatnya dari teman kuliah.

    BalasHapus
  10. SMA atau SMK sama baik kalau menurut saya. Tergantung anaknya berminat kemana, karena setiap anak itu unik, setiap keluarga punya kebijakan masing-masing.

    Teman-teman saya yang secara finansial pas-pasan biasanya memilih smk, untuk kemudian bekerja sambil kuliah kembali.

    BalasHapus
  11. menurutku, apa pun pilihannya; menjadi spesialis atau generalis, hal yang paling penting adalah terus memperluas horizon. tanpa ini, semua akan sama saja.

    karena dulu aku ngerasain sendiri baru lulus smk, merasa diri paling pinter, merasa lulusan dari sekolah paling yahut, tinggi hati (salah doktrin dari sekolahnya juga kayaknya).

    padahal... masih buanyak yang lebih lebih wah di mana-mana. dan anak smk tetaplah anak smk, mindsetnya ya gitu-gitu aja kalo gak banyak gaul lintas kalangan. pasti kalah sama anak S1 swasta ecek-ecek pun.

    masalah keamanan penghasilan tetap, oke sih, tapi, aku yakin lama-lama juga merasa hampa dan merasa ada yang salah walaupun rekening mereka terus ngegelontor lantaran kerja di sektor migas layaknya minyak gak abis-abis. pasti mereka hampa lantaran otak & hati mereka gak rajin diguyur hal-hal fundamental & esensial dalam hidup; seumur hidup melulu kerja, kerja, kerja.

    jalan keluar paling cepet buat yang males buka horizon adalah: sibuk show off sampe tua. terus-menerus mencari pembuktian, mengemis pengakuan. ngurusi hidup anak, sodara, sepupu, tetangga yang sebenernya bukan urusan mereka. karena mereka... hampa di tengah gelimang harta. gak tau mau ngapain lagi untuk mengisi sisa hidupnya.

    padahal hidup adalah tentang perjalanan melepaskan, bukan malah kian erat menggenggam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memasrahkan diri pada Sang Pencipta kehidupan tentunya setelah berikhtiar. Semangat!

      Hapus
  12. Yang penting ada perencanaan yang jelas. Kayak stephanie poetri, lulus sma ga langsung kuliah, dia fokus nyanyi dulu dan sukses dengan i love you 3000

    BalasHapus
  13. Dulu pengennya anak kuliah karena orangtuanya kuliah tapi sekarang pilihan profesi semakin banyak, yang penting memilki skill dan sikap mental yanh baik, jadi sudah tidak memaksakan anak mesti kuliah, ya orangtua ikhtiar dan berdoa semoga anak melakukan apa yang dia suka dan bahagia sekaligus menjamin kehidupannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak! Rezeki anak secara nggak langsung Tuhan jamin melalui perantara ortunya

      Hapus
  14. Aku dan suamiku berbeda, aku masuk SMA, kuliah sampai pasca, suami anak SMK trus lanjut D3 kerja sambil membiayai S1nya sendiri, hasilnya kyknya suksesan suamiku (dalam artian dr pekerjaan) wkwkwkwk. Makanya aku selalu dorong anak2ku sejak dini supaya gak cuma sekolah tapi mereka menguasai keterampilan. Kalaupun mau masuk SMK kyk ayahnya atau mungkin HS tapi mereka les keterampilan apa asal fokus aku dukung aja :D Prinsipku gak usah menguasai banyak hal, cukup satu dua tapi fokus aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepakat! Kalo menguasai banyak hal tuh tapi nggak mendalam tuh ampas banget aku ngerasanya hahaha

      Hapus
  15. Menurutku disesuaikan dengan kebutuhan yang paling mendesak aja. Dan tentu saja dimana pun sekolah harus dilakukan dengan tekun, jangan lupa networking juga.

    BalasHapus
  16. Kuliah atau kerja memang relatif sih. Balik lagi pada kebutuhan personal..

    So far, kalo kuliah kita bisa punya gelar atau titel tapi memang gelar tersebut tidak menjamin langsung mendapat pekerjaan.

    Sementara kalau kita kerja dahulu, sah saja. Hal terpenting untuk dapat kerja itu skill dan networking. Setelah sudah punya penghasilan, kita pun bisa lanjut kuliah*

    BalasHapus
  17. Bersyukurlah yang bisa memilih hendak sekolah atau kuliah di mana. Saya tidak memiliki kesempatan itu.

    BalasHapus
  18. Kuliah atau kerja balik lg k diri masing2. Tujuannya apa dan mo d bawa k mn nanti. Kl kerja dl sah aja sih,bnyk jg yg kuliah sambil kerja. Nyaman aja gmn, semua bs d kondisikan kok ..

    BalasHapus
  19. Saya baru semester pertama, saya kuliah karena dipaksa ortu. Pdhl dalam hal akademik saya sangat tidak mampu saya masuk ptn saja mungkin sebuah keberuntungan. Saya tidak sanggup kuliah tapi saya tidak tau alasan yang tepat utuk dikemukakan didepan ortu & saya tidak punya skill apa2

    BalasHapus
  20. Saya baru semester pertama, saya kuliah karena dipaksa ortu. Pdhl dalam hal akademik saya sangat tidak mampu saya masuk ptn saja mungkin sebuah keberuntungan. Saya tidak sanggup kuliah tapi saya tidak tau alasan yang tepat utuk dikemukakan didepan ortu & saya tidak punya skill apa2

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai! terimakasih sudah mampir kesini.. saya tidak menemukan alamat emailmu so i'll try to support you from this reply box. I hope you'll read it.

      sekarang coba dibikin daftar, hal-hal apa yang bikin nggak sanggup kuliah, hal-hal apa yang bikin semangat lanjut kuliah, dan hal-hal apa yang petut disyukuri

      bisa jadi kuliah sambil ikut kegiatan kursus di luar yang memang passion kita mungkin teater, desain, pecinta alam, masuk organisasi kampus, dsb
      atau
      bekerja supaya dapet pengalaman lain juga
      kalo rajin ikut seminar dan workshop yang berguna untuk jangka panjang

      Semangat Firda! jgn lupa berdoa

      Hapus
Lebih baru Lebih lama