Menikmati Film-Film di Masa COVID-19

Dari beberapa film yang saya lihat selama pandemi ini. Saya makin sadar kalo film Indonesia itu makin bagus, dari mulai alur ceritanya dan pemilihan pemeran juga pesan dalam film itu sendiri. Semuanya luar biasa. Rindu saya nonton film-film bagus dalam negeri pun terobati dan penat agak mereda. 

1. Imperfect 

Saya selalu terkesan dengan filmnya Ernest termasuk film ini yang menceritakan seorang wanita karir yang mengubah penampilannya karena tuntutan pekerjaan dan lingkungan. Segala sesuatunya pun berubah tak hanya pola makan saja. Lingkaran pertemanannya berubah, pola pikir, sampai kebiasaan berpakaian, semuanya diubah demi meraih kriteria ideal yang banyak diidamkan sebagian besar perempuan. Namun ada titik dimana apa yang wanita ini rasakan usahanya sia-sia dan tetap saja salah dimata orang lain termasuk kekasihnya. Rahasia kecil pun terungkap dari mulut sang ibu yang secara tidak langsung membuat sang anak merasa tak disayangi sejak kecil. Film yang diperankan Jessica Mila & Reza Rahardian ini bener-bener relate banget sama kehidupan sehari-hari yang selalu lakukan body shaming, mom shaming, dan bentuk bullying lainnya tak terkecuali saya.



2. A Copy of My Mind

Ending yang bikin saya sedih karena tokoh laki-laki yang diperankan Rico Jericho meninggal karena membela kekasihnya yang diperankan oleh Tara Basro. FYI, disini ada adegan ranjang. Rico Jericho adalah seroang pengetik subtitle pada cd bajakan dan Tara Basro adalah penikmat film-film itu. Pada suatu hari sang wanita protes karena subtitle dalam film yang dia beli kualitas terjemahannya jelek sehingga akhirnya dia bertemu dengan sang 'penerjemah'. Singkat cerita Tara Basro yang kerja di salon sederhana pindah ke salon yang pelanggannya menengah ke atas. Dia dikirim ke penjara untuk melayani perempuan yang terjerat kasus berat. Saat akan pulang, Tara Basro tak sanggup menahan godaan untuk mencuri koleksi film tahanan wanita tersebut. Padahal koleksi yang dia ambil adalah salah satu barang bukti kuat yang kalau sampai ke tangah yang salah berakibat fatal.


3. Rumah dan Musim Hujan

Meja makan adalah sorotan utama yang menjadi fokus film ini sejak awal namun saya baru menyadari setelah meminta suami untuk cari tau maksud film ini tuh apa. Jujur saya bingung dengan ending yang bikin bingung. Ternyata semua rahasia yang ada di film itu ya memang fokusnya ada di meja makan, saat dimana tiap-tiap jiwa yang hadir menyimpan rahasia masing-masing yang tak perlu dibicarakan saat makan. Seolah-olah ada peraturan tidak tertulis yang menyebutkan bahwa tabu membicarakan sebuah 'masalah' di meja makan. Yah maklum, baru setelah menikah saya makan di meja makan. Padahal emang nggak mudeng aja sih hahaha


4. Mooncake

Nah kalo film ini awalnya ku tonton karena ada Morgan Oey wkwkwk. Disini Morgan berperan sebagai orang yang mengidap Alzheimer karena ibu dan istrinya meninggal. Tapi sampe akhir film, saya nggak nemu penjelasan penyebab istrinya meninggal. Morgan pun bertemu dengan BCL saat menjadi joki 3 in 1 dan menyerahkan cetakan kue bulan serta meminta BCL untuk membuatkan kur itu. BCL adalah seorang janda dengan satu anak dan satu adik, segala pekerjaan dilakoninya untuk menyambung hidup. Morgan pun meninggal di akhir cerita dengan peran yang baik.



5. What They Don't Talk About When They Talk About Love

Film ini nggak terduga sama sekali sih kalo bakal ada adegan ciuman Nicholas Saputra dan Ayusitha, apalagi hubungan badan yang dilakukan Ayusitha dan pacarnya yang bertompel. Nonton film ini tuh menyesakkan dada sih karena peran mereka semua menjadi penyandang disabilitas. Nggak nyangka Nicholas bisa juga ya ganteng-ganteng berperan sebagai orang gagu. Latar belakang film ini ada di sebuah sekolah luar biasa sekaligus asrama.



6. Ghost Writer 

Literally penulis novelnya beneran kerjasama dengan penghuni rumah yang disewa oleh penulis novel dan adiknya. Sampai akhirnya sang penghuni pun tak menyetujui novelnya terbit karena ada hal-hal yang tak sesuai dengan kesepakatan. Perjanjian itu dilanggar karena isi novel tersebut ditambahkan hal-hal yang mendramatisir. FYI, saya nonton film ini karena baru tau ada keterlibatan Ernest di dalamnya hahaha dan doi update kalo Ghost Writer 2 mau tayang, jadi makin penasaran deh sebagus apa.


7. Serendipity 

Nah kalo film ini ditonton karena ratingnya bagus. Pemainnya ada Kenny Austin yang kinclong abis & Maxime. Berkisah tentang seorang anak perempuan yang terpaksa bekerja menemani om senang saat main judi supaya hoki sekaligus menebus hutang almarhum ayahnya. Ibu si gadis main gila dengan ayah pacarnya. Sampe akhirnya drop out dari sekolah karena pekerjaannya itu. Finally sih happy ending tapi nggak buat Maxime.



8. Tabula Rasa


Dari beberapa film Indonesia yang saya lihat belakangan ini, saya baru kepincut sama film Tabula Rasa yang dari awal cerita sudah mengundang kesedihan yang mendalam. Tokoh laki-laki bernama Hans yang berasal dari Papua dikirim ke Jakarta karena kemampuannya bermain bola. Beberapa waktu kemudian kakinya cidera dan tim sepak bola Hans tak bertanggung jawab akan hal itu. Hans pun mencoba bunuh diri dengan menaiki jembatan penyeberangan yang di bawahnya adalah jalur kereta rel listrik.

Pagi harinya Hans ditemukan dalam kondisi berdarah di kepala. Ibu yang menemukan Hans tergeletak ini adalah orang minang, seingetku dipanggilnya Emak. Percakapan selanjutnya di film ini banyak menggunakan bahasa minang. Ambu pun mengajak Hans pulang ke warung masakan padangnya untuk memberi dia makan gratis. Hans pun tidak mau memperoleh makanan secara cuma-cuma dan akhirnya dia mencuci piringnya sendiri.



Masih ada lagi sebenernya film-film yang ditonton karena pemerannya Rizky Nazar atau Michelle Ziudith hahaha. Udah gitu ya sekarang banyak banget aplikasi untuk streaming film yang dengan berlangganan kita bisa menikmati kualitas film-film bagus. Tapi cukup daftar di atas aja deh yang saya rekomendasikan sebagai bukti kalo film Indonesia tuh oke lho! Patut dibanggakan.

Posting Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

Lebih baru Lebih lama