Menikmati Hidup Melalui Semangkuk Bakso

Saat kuliah pada masanya, teman baikku mengajarkan cara menikmati hidup melalui semangkuk bakso yang dijual dalam ruko kecil di pinggir jalan dekat gerbang Sirkuit Sentul. Waktu itu aku bertanya-tanya, mengapa semangkuk bakso bisa mengajarkanku bagaimana cara menikmati hidup?. Namun caraku menemukan jawaban tak pernah bertemu dengan solusi pasti, karena hidup memang penuh dengan ketidakpastian terlebih lagi kehidupan setelah pernikahan yang sampai hari ini menyeretku pada bayangan-bayangan masa lalu. 

Sampai akhirnya aku memilih berdamai dengan derasnya kenangan-kenangan manis dan getir masa laluku. Sering merindu tapi sudah tak tersedu-sedu lagi seperti dulu. Aku memang tak bisa memutar waktu untuk memperbaiki hal-hal yang menurutku compang-camping. Tapi aku bisa terus belajar dan berterimakasih pada orang-orang yang mempengaruhi pola pikirku sampai hari ini. Ku peluk erat segala ingatan-ingatan manis dan ku doakan agar dia disana baik-baik saja menjalani kehidupan yang pasang surut dengan berbagai ujian.

Salah satu jawaban yang ku temukan untuk menikmati hidup dalam tiap mangkuk bakso adalah menyederhanakan bahagia. Semua orang berhak bahagia, begitu kata suamiku. Hidup tak melulu tentang pencapaian untuk lebih dari yang lain. Hidup bukan sekadar menyingkirkan ujian hidup agar keadaan menjadi lebih baik. Hidup adalah tentang perjalanan hiruk pikuk situasi yang dinamis dan sesuai suratan takdir Allah SWT.

Hidup bukan tentang seandainya tapi tentang berbagai hikmah yang bisa dipetik dalam tiap kepayahan dan kebahagiaan kehidupan yang sedang kita jalani. Kehidupan hadir bukan untuk kita seorang melainkan untuk banyak orang yang mungkin menginginkan hidup yang sedang kita nikmati.

Kebaikan-kebaikan teman baikku yang berawal dari semangkuk bakso itu masih teringat jelas hingga hari ini. Mungkin aku harus lebih banyak menceritakan kebaikannya dalam postinganku yang lain. Ku selalu mendoakanmu yang mungkin membaca dan mengingat momen ini agar senantiasa dalam lindungan Allah SWT, aamiin.


Bakso


-Sepetik rindu yang selalu ku untai dalam doa-doaku.

2 Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

  1. Simpel emang, tapi ga terbatas pada bakso aja wlpun bakso emang menempati hati secara khusus karena kuliner ini uda ada sejak lama. Nyeruput kuahnya aja rasanya nikmat sambil mengenang masa lalu

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama