Membaca Perjalanan Wisata yang Manis dalam Lembaran Cerita Yani Lauwoie

Di tahun ini saya sama sekali belum pernah baca buku untuk penghiburan pribadi, seringnya baca buku untuk anak yang berulang itu saja ceritanya. Masuk masa corona, akhirnya saya baca buku lagi untuk mengisi waktu luang selain nonton film, scrolling sosmed, dan kegiatan domestik. Di bulan puasa Mei lalu pun saya paksakan diri untuk menyelesaikan tantangan dari Blogger Perempuan (BP). Bukan apa-apa, di tahun 2018 tantangan 30 hari posting blog ala BP sanggup ngangkat Domain Authority, jadi bermanfaat banget! Saya nggak menyangka beroleh hadiah buku berkat tantangan ini, itupun baru sadar ketika melihat instagram story blogger lainnya.. dapet masker lucu juga!

Dulu saya suka baca cerita perjalanan temen-temen di kaskus, karena saya termasuk pelaku yang senang jalan-jalan low budget. Siapa sih yang nggak kepengen jalan-jalan ala koper? seringnya baca blog travel blogger itu bercerita tentang perjalanan dari pesawat yang satu ke pesawat yang lain. Saya pun nyemplung di komunitas travel blogger sambil berdoa mudah-mudahan suatu hari nanti giliran saya yang bisa ke tempat-tempat tersebut. Anyway baca buku saat sudah punya anak batita itu ternyata nggak gampang, biasanya saya sanggup menyelesaikan buku dalam sehari.

Explore, Enjoy, and Repeat karya Yani Lauwoie berbagi tentang pengalaman-pengalaman perjalanan yang khas dari berbagai negara. Berbeda dengan cerita perjalanan yang sering saya baca bercerita tentang budget sampai itinerary. Buku ini membuat saya membuka jendela pikiran bahwa perjalanan wisata itu ya nggak selamanya mulus-mulus aja pasti ada tantangan yang dihadapi. 

Hidup tidak berhenti karena tua adalah satu dari sekian banyak sub judul yang memberi kesan tersendiri untuk saya. Kak Yani Lauwoie mengisahkan kekagumannya saat mengunjungi Australia, tempat dimana kualitas hidup para penduduknya yang tidak mengenal batasan usia. Walaupun memasuki usia hampir setengah abad mereka masih produktif melakukan berbagai pekerjaan. Biasanya yang saya tau sesepuh-sesepuh itu sudah sakit-sakitan dan mengalami post power syndrome setelah aktif bekerja bertahun-tahun. Saya jadi membayangkan kalau umur panjang, bisa hidup bersama dengan tanaman-tanaman yang saya rawat hari ini. Bahkan mungkin tanaman-tanaman tersebut yang kelak menjadi ladang penghidupan. Budidaya ikan, budidaya jamur, beternak, mungkin akan menjadi aktivitas sehari-hari yang seru.

Jelang akhir tahun ini, saya berharap banget bisa tetap sehat beraktivitas. Virus COVID-19 sudah mulai menjalar ke tetangga jauh dan orang tua kawan dekat. Jangan sampai pertahanan diri yang hampir setahun dibangun ini gagal hanya karena lengah dengan protokol kesehatan. Mau banget jalan-jalan lagi, bahkan kalau bisa seperti Kak Yanu Lauwoie yang sudah berjalan jauh ke negara-negara lain.

Yani Lauwoie


Posting Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

Lebih baru Lebih lama