Seseorang dengan Digital Marketer Skills: Itu Suami Saya!

Pekerjaan suami saya tidak langsung menjadi seseorang dengan Digital Marketer Skills. Keahlian satu ini tidak dibangun dalam waktu semalam, tapi memerlukan proses yang panjang. Digital Marketer Skills bukan fokus suami pada awalnya. Namun ternyata secara tidak langsung passion suami dalam hal menulis, posting blog, dan berkelana di berbagai media sosial mengarahkan suami pada 'benang merah' bidang pekerjaan yang saat ini masih ditekuni.

Digital Marketer Skills
Source: Freepik by rawpixel[dot]com


Sejak awal menikah dengan suami, saya mendukung apapun keputusan yang suami saya ambil termasuk menekuni Digital Marketer Skills. Walau saya rasakan berat juga, karena suami memilih untuk melepaskan pekerjaan sebelumnya dan memilih mengejar passion. Sebelum menyelami Digital Marketer Skills, suami sudah menerima pekerjaan sampingan sebagai desain grafis. Merancang spanduk, iklan, juga membuat logo, semua itu dilakukan dengan 'berdarah-darah'. Pulang kerja lanjut bertemu klien, setelah pekerjaan selesai ternyata tidak dapat upah apapun. Laptop tua kesayangannya pun kalau bisa bicara mungkin sudah berteriak, menjerit, dan kabur dari hadapan suami.


Alhamdulillah akhirnya suami bisa menikmati pekerjaan sesuai passionnya, setidaknya untuk saat ini. Lain hari tidak ada yang tau, mungkin passionnya berubah lagi hahahahahaha. Mungkin ada yang bertanya-tanya, Digital Marketer Skills itu apa aja ya yang dikerjakan? Berikut ini akan saya spill tipis-tipis sesuai pengetahuan saya, berdasarkan pengalaman kerja suami dalam kurun waktu belakangan.

Baca: Olahan Daun Kelor

Content Strategy 

Memikirkan cara untuk membuat konten seperti postingan di media sosial atau website yang tidak hanya bagus tapi juga bisa memperkenalkan produk atau jasa yang kita iklankan sesuai dengan target untuk calon pembeli. Contohnya saya yang pernah membantu mengiklankan produk asi booster untuk ibu menyusui, tidak hanya sekadar iklan seputar harga produk, khasiat produk, tapi juga memberikan edukasi terkait pentingnya ibu menyusui dalam kondisi bahagia agar asinya lancar, dan sebagainya. 

Baca: Manfaat Serai dan Daun Katuk

Paid Ads Strategy (Meta Ads, Google Ads)

Dulu... kita hanya mengenal iklan melalui baliho di pinggir jalan maupun di televisi. Sekarang, kita bisa memaksimalkan cara dengan pasang iklan di website (Google Ads) dan media sosial seperti Facebook juga Instagram (Meta Ads). Tentunya iklan-iklan ini berbayar dan perlu dipikirkan cara agar sesuai dengan calon pembeli.

Leads Generation

Leads secara sederhana adalah momen saat calon pembeli melihat iklan yang kita pasang, kemudian calon pembeli berlanjut menghubungi kita sebagai penjual. Nah, data-data calon pembeli yang masuk ini bisa diproses lebih lanjut agar calon pembeli berkenan membeli produk atau jasa yang kita jual.

Baca: Menjadi Youtuber 

SEO (Copywriting & Content Writing)

SEO (Search Engine Optimization) secara sederhana adalah tentang bagaimana kita sebagai penjual bisa mengiklankan produk atau jasa dengan memaksimalkan kata-kata kunci yang diperkirakan akan diketik calon pembeli saat mencarinya di Google. Oleh karena itu, dibutuhkan cara copywriting dan content writing yang sesuai dengan target calon pembeli. Kita bisa menggunakan website Google trends untuk mencari kata-kata kunci yang sedang banyak dicari orang di Google. Contoh yang banyak dicari perceraian artis, maka kita bisa menggunakan kata kunci perceraian artis di website kita untuk mengiklankan jasa konsultan pernikahan. Harapannya adalah saat orang-orang mengetik tentang perceraian di Google, maka yang muncul di halaman pertama Google adalah website kita yang mengiklankan jasa konsultan pernikahan. Sehingga kemungkinannya cukup besar orang-orang yang membaca website tersebut klik website kita lalu menjadi calon pembeli atau mungkin merekomendasikan ke orang lain.

KOL Strategy

KOL (Key Leader Opinion) adalah orang-orang yang berpengaruh untuk membantu mengiklankan produk atau jasa kita. Biasanya mempunyai banyak followers dan interaksi antara KOL dengan followers nya bagus (engagement). Harapannya adalah saat KOL mengiklankan produk kita maka followers mereka jadi tau tentang produk yang kita jual (brand awareness) dan muncul kemungkinan untuk tertarik membeli.

Organic Social Media (IG, FB, TikTok, YouTube)

Menayangkan konten-konten di media sosial yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari calon pembeli. Contohnya banyak ibu-ibu yang merasa bingung mau masak apalagi hari ini, maka kita sebagai penjual tidak hanya sekadar menjual bumbu masakan tapi juga berbagai resep masakan di media sosial, tips menyimpan bahan masakan agar awet di kulkas, & berbagai info lain yang bisa menarik calon pembeli untuk follow media sosial kita dan bisa jadi tertarik membeli produk yang kita jual.

Baca: Cara Menggunakan Google Search 

Begitulah kira-kira lingkup pekerjaan yang ditekuni seorang Digital Marketer. Bagi pembaca yang tertarik untuk terjun di bidang yang sama semoga mendapatkan pencerahan ya! Kalau sekadar pasang iklan bisa jadi semua orang juga bisa asal ada uangnya. Tapi apa iklan berbayar tersebut efektif? Nah Digital Marketer punya solusinya. Jangan ragu hubungi kami untuk konsultasi terkait penjualan produk atau jasa anda. Terimakasih ya sudah membaca!

16 Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

  1. waduh, terima kasih sih ini sudah diberikan semacam artikel testimoni 🤣🤣

    BalasHapus
  2. Kalau passion terkadang harus dikejar karena memang minat dan suka, hingga bisa menghasilkan. Kita sebagai istri mah, mendukung jika memang baik dan positif. Hehe. Saya juga tertarik sih dengan digital marketer skill, semoga ada kesempatan untuk belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, selama itu positif dan keharmonisan keluarga tetap terjaga Insya Allah didukung ya

      Hapus
  3. Wah, keren sekali profesi suaminya, mbak :) Iya ya melepas pekerjaan sebelumnya itu tak mudah, tetapi beralih ke hal2 atau sesuatu sesuai passion itu ga semua orang sanggup. Salut untuk suami mbak Gio. Oh ternyata poin-poin di atas yang harus dipelajari dan didalami untuk menjadi seorang digital marketer. Makasih sharing-nya ya. Sukses selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mbak bisa menekuni di bidang yang saat ini diminati

      Hapus
  4. Melepaskan pekerjaan yang sebelumnya digeluti untuk fokus dan membangun karir di bidang yang lebih diminati memang nggak semudah membalikkan telapak tangan ya. Dan di bidang apapun kadang yang dilihat orang cuma ya enaknya tapi belum tentu tau perjuangan di baliknya. Tetap semangat dan semoga makin banyak rezeki baik dan berkah.

    BalasHapus
  5. Sesuatu yang dikerjakan sesuai passion hasilnya akan lebih memuaskan yah mba, walaupun diawal berat banget karena meninggalkan pekerjaan sebelumnya untuk fokus mengejar passion. Semangat selalu buat suami mba dan keluarga. InsyaAlloh rejeki-Nya akan mengalir berkah aamiin 🙏

    BalasHapus
  6. Membuat konten itu gak mudah banget ya..
    Butuh perjalanan panjang juga untuk bisa terdeteksi SEO di platform manapun yang digunakan. Salut banget dengan pekerja Digital Marketer yang ahli membuat konten powerful.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener mbak, konten bukan sembarang konten tapi konten yang bisa menarik leads juga nambahin followers secara organik di medsos

      Hapus
  7. Mbak apakah ini bisa membantu artikel SEO, hihihi, pengen punya pengalaman artikel di page one

    BalasHapus
  8. Mbak kalo pengen punya artikel page one, biasanya tema kecantikan, terus juga yang sering dicari orang seperti sekolah-sekolah di daerah tertentu, atau bahas sepak bola. Bisa jadi page one, kalau beruntung gak tergilas sama website click bait. Bisa juga buka dari search console, konten apa yg traffic nya paling banyak bisa dikembangkan keywords nya dari situ..semoga membantu & tetap semangat!

    BalasHapus
  9. Mau toss nih
    Saya juga punya suami seorang digital merketer
    Membantunya dari sisi konten alhamdulillah sangat membantu

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama