Menyemangati Diri Sendiri sebagai Orang Tua yang Terus Belajar

Zaman sekarang berlimpah sekali informasi seputar parenting alias ilmu tentang cara mengasuh dan mendidik anak. Pengetahuan tersebut bisa diperoleh dengan mudah melalui berbagai sumber seperti media sosial, komunitas parenting, dokter spesialis tumbuh kembang anak, buku-buku, kulwap, webinar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Para orang tua tinggal pilih dan menyesuaikan saja gaya parenting mana yang ingin diterapkan ke si kecil.


Orang tua


Termasuk saya yang tergolong baru dalam mendidik anak. Saya memang punya adik kecil tapi zaman jauh berbeda. Dulu belum ada gadget yang menjadi favorit anak masa kini. Cenderung tak bisa lepas dari gadget dan tantrum saat dilarang menggunakannya.


Terlebih lagi kami berdua sering terlalu sibuk menggunakan gadget untuk produktivitas sehari-hari. Saya freelance blogger dan papahnya digital marketing, pekerjaan kami sangat menyita waktu memegang handphone maupun laptop. Semakin kesini anak kami pun lebih senang berhadapan dengan laptop. Saya seperti kehabisan akal untuk mengisi kegiatannya sepanjang waktu. Beruntung kalau bisa gantian ajak main, jika tidak?



Sebenarnya pembagian waktu bisa banget disiasati supaya anak memiliki quality time bersama keluarga, tidak hanya dengan salah satu orang tua saja. Benar-benar seluruh anggota keluarga lepas dari gadget dan melakukan permainan yang seru. Yah mungkin kapan-kapan. Jika dulu setiap pagi masih bisa jalan kaki, bermain bola, atau bersepeda, sekarang dari subuh si kecil sudah stand by depan laptop. Ketika saya mandi pagi pun berteriak menangis, kembali lagi seperti saat dia masih bayi. Sampai kapan ya proses adaptasi ini? Sehari? Sebulan? Setahun?


Pola tidur pun berubah, beruntung bada Ashar mau diajak bermain keluar rumah itupun jika cuaca cerah. Bada magrib maunya sih gantian main sama papahnya, namun yang terjadi yah kami semua lelah dengan kegiatan masing-masing. Maunya ya rehat, rehat, rehat, rehat, terus si kecil bisa tidur sendiri. Padahal dia masih mau main, energinya belum habis. 


Sering saya merasa gagal sebagai orang tua, merasa berjuang sendirian mengisi kegiatan bermain anak, kehabisan ide sendirian, dan ya sudah kembali lagi dia ke laptop. Tapi pertolongan Allah itu kan sangat dekat ya, ketika kita susah dan merasa tidak sempurna sebagai seorang ibu, Insya Allah ridho Allah ada bersama kita. Setidaknya kita sudah berupaya sebaik mungkin agar anak-anak kelak menjadi anak yang soleh dan bermanfaat untuk agama dan orang lain.


Buat para orang tua yang merasa gagal hampir tiap waktu. Yuk sini kita kumpul dan saling menguatkan :')





Posting Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

Lebih baru Lebih lama