Lebaran dengan Suasana yang Baru

Lebaran kali ini bakal kita rayakan di rumah baru bersama tetangga-tetangga yang baru kami kenal juga. Tak ada yang memilih mudik, kecuali terjebak di kampung halaman sebelum kebijakan PSBB dimulai. Berbagi masakan dengan tetangga dan menjual kue kering buatan tetangga adalah hal baru yang saya lakukan di lebaran tahun ini. Biasanya santai saja, tidak mempersiapkan masakan khusus karena berlebaran di tempat lain.

Lebaran kali ini memang beda, tak ada tradisi bersalaman dan berpelukan juga berkumpul bersama. Semua akan digantikan dengan video call, mengirim kartu lebaran, dan mengirim bingkisan ke rumah sanak saudara. Tak akan ada juga tradisi halal bi halal yang biasa dilakukan orang-orang kantoran maupun warga di komplek perumahan.

Semua kebiasaan menjadi berubah, tukang sayur akan buka secepatnya, tukang bubur akan berjualan di hari kedua lebaran seperti biasa, tukang bakso, tukang nasi goreng, semuanya yang tak mudik bakal memilih berjualan. Mungkin mereka juga khawatir jika mudik tak akan bisa kembali lagi mengais rejeki karena tertahan di kampung halaman. 

Suami pun memilih untuk beristirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan. Hari-hari setelah lebaran akan menjadi hari yang penuh perjuangan untuk memperoleh pekerjaan yang baru. Banyak orang yang diputus hubungan kerja, keadaan belum juga membaik di bidang-bidang tertentu seperti pariwisata dan restoran. Namun hidup harus optimis bahwa masih banyak rezeki yang Allah berikan walau bukan berupa uang.

Selama corona merajai bumi ini Tuhan mengingatkan untuk terus mendekatkan diri pada-Nya agar tak putus asa dan terus berada dalam kesabaran serta keikhlasan. Mungkin selama ini kita sering melewatkan ibadah dan terlalu larut dalam hingar-bingar kehidupan dunia, maka beberapa bulan ini adalah saat yang tepat untuk kembali memohon ampunan atas segala kerusakan yang kita perbuat untuk bumi ciptaan Allah SWT. Apakah pembaca menyadari kalau akhir-akhir ini langit menjadi lebih cerah? Hujan turun teratur saat sore hari dan suasana jalanan pun menjadi lebih tentram juga damai. Hal ini adalah satu dari sekian banyak hikmah wabah penyakit COVID-19 di dunia. Mau tidak mau, kita harus siap menghadapi kenormalan yang baru untuk mulai beraktivitas normal dengan batasan-batasan tertentu.


Posting Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

Lebih baru Lebih lama