After the Sawarna


Mungkin behind and after yang cukup membuat males ini terjadi karena Saya nggak bilang-bilang mau pergi kesana hehehe, eh tapi waktu ke Pandeglang nggak bilang-bilang nggak begini banget perjalanannya loh :p #pembelaan

Senin pagi berangkat lagi menjalani rutinitas, rutinitas bertemu dosen penguji, minta ttd, revisi, dll
Naik kereta yang setengah enam pagi, “kereta ayam” (lagi) dan nggak beli tiket karena pas banget sampe stasiun keretanya udah mau berangkat hiks

Petugas kereta di dalam gerbong mulai cek satu-satu tiket kereta masing-masing penumpang, sementara Kami dengan tampang tak berdosa bilang “Kami terburu-buru nggak sempat beli” dan akhirnya Kami membayar lima ribu rupiah saja di dalam kereta.

Rencana turun di stasiun parung panjang pun urung dilaksanakan karena keadaan di gerbong sudah penuh sesak dan menyulitkan Kami untuk keluar. Akhirnya turun lah di Stasiun Pondok Ranji, karena Saya harus ke Pustekkom Ciputat untuk bertemu dengan salah seorang dosen penguji dan meminta ttd beliau.

Persoalan dengan security dimulai, Kami memang tidak mendapatkan tanda bukti bahwa sudah membeli tiket di atas stasiun dan membayar di atas gerbong merupakan sebuah pelanggaran, Saya dan Ira diharuskan membayar lima puluh ribu rupiah seorang untuk menebus kesalahan Kami. Akhirnya dengan berdalih tak ada uang tunai dan di sekitar stasiun memang tak ada ATM, Kami pun dilepas dengan jaminan KTM Ira.

Selesai sudah perjalanan Sawarna yang di pantainya sendiri hanya dua jam, but before and after the trip had a long long long of stories.

Enjoy your daily routine guys, I wish you really enjoy with it J
Wish me luck then…


http://www.kakigatel.com

2 Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

Lebih baru Lebih lama