Buang Sampah di Youtube with Dikidi

Tiga Desember 2016, sociabuzz mengundang kita-kita yang pengen sukses lewat youtube! Yuhuuu I’m in :D 

Acara dipandu Vendy Satria, ownernya Bowen yang mengajak peserta yang hadir untuk ice breaking dengan games perkenalan. Baru kali ini lho acara offline di dunmay bisa agak cair setelah games ini hahahahahahaha. Then, kita dikasih waktu lima menit buat kenalan sama temen-temen sebaris baru setelah itu gamesnya dimulai! Aku sebaris sama mas bondan dari online shopping produk kecantikan dan mas Salman Faris yang menang video musikal khatulistiwa itu juga lho 

Founder dari sociabuzz pun memberikan sambutan untuk mengawali materi pada hari ini. Baru setelah itu Mas Ferri Yuniardo dari dikidi yang memulai bisnis youtube channel dengan subscriber yang yahud padahal baru dua tahun! 

Mas Ferri berkecimpung di bidang film sejak tujuh tahun yang lalu, kemudian bikin usaha dari “garasi” artinya dengan modal yang kecil tapi menghasilkan sesuatu. Selama setahun dengan “modal dengkul” bikin-bikin video selama setahun, move ke tempat yang lebih luas, punya klien, sewa rumah, sewa ruko, sewa lagi di Kemang, dan seterusnya. 

Dulu istrinya Mas Feri ternyata memulai bisnisnya dengan nge-blog juga guys! beliau percaya industri kreatif ngga akan mati, so jangan pernah takut ide kita dicuri. Orang takut mengeluarkan ide karena takut dicuri, padahal pencurian ide itu bisa dijadikan ajang tes. Ide kita itu berhasil atau nggak, karena sayang banget kalo kita suka upload video tapi ngga dimonetize.

Monetizing video di Youtube bisa dengan dua cara
  •  Mau upload viral video, orang sukarela mau share padahal videonya ga penting jadi viral cuma karena “buang sampah ke youtube”, contoh polisi joget-joget, kucing, ada orang jatoh, orang nabrak tembok, dan seterusnya. 
  • Mau upload social video, videonya diomongin dimana-mana. Nah Dikidi itu bikin gimana cara videonya diomongin semua kalangan.
Ownernya Dikidi a.k.a Dunia komunikasi digital dengan senang hati berbagi gimana sih cara bikin video kita diomongin?
  1.  Real life experience, membangun channel dan social media. Mencari sesuatu yang paling ramai dibicarakan di Indonesia, dimana-mana termasuk di warung-warung. Dikidi pun eksperimen dengan melanggar copyright, mengomentari tayangan bola yang disiarkan FIFA. Pada awalnya memang tidak masalah, namun sebulan setelah piala dunia selesai, FIFA mulai melayangkan surat pada dikidi. Dikidi pun hilang dari google, butuh waktu tiga bulan untuk mengembalikan nama Dikidi supaya muncul lagi di google. Jadi Youtubers nggak boleh gampang putus asa bos, Dikidi pun lanjut bikin video yang diprediksi akan menjadi trend di tahun depan. Dibuatlah video tentang pomade dengan talent dari tim dikidi sendiri, pokoknya talent nya kalo nggak ancur banget (bodor, norak, lucu2an, lugu) ya mesti ganteng banget :D
  2. Knowing yourself for the business, kumpulkan ide-ide yang mencerminkan kita banget. Beda dengan vlog yang mesti gila tampil dan nyeleneh, capek lah pokoknya karena penuh pencitraan dan kepalsuan. Contohnya orang yang suka nongkrong di warung yang deket sama petshop, pinjem aja dulu kucingnya terus mention makanan kucing yang mereka jual juga. Gampang dan murah kan? Terus temen-temen yang suka nongkrong di bengkel ya kenapa ga mulai dari hal-hal sederhana yang ada disana? Contoh cara membersihkan busi yang baik, cara deketin montir cantik, dan seterusnya. Suka nongkrong deket toko bunga? Bikin aja video merangkai bunga duka cita. Suka nonton bioskop? Atau rumahnya deket tukang furniture? Konsisten sama konten yang kita upload itu yang jadi bagian pentingnya.
  3. Learn to listen your audience, baca comment box.

    Udah buang sampah ke Youtube jangan lupa baca komen-komen yang masuk, banyakin konten, baru promosi, karena ketika subscriber datang maka upload di youtubenya mesti berkelanjutan. Jangan cuma ide tapi langsung action! Jangan jadi tipikal orang Indonesia yang cepet puas setelah banyak yg komen, banyak yang like, banyak yang subscribe. Udah naik daun di youtube? Jangan lupa bikin acara offline nya kayak Dikidi yang bikin agenda cukur rambut bareng om Sky
  4. There is no superman on youtube yang punya faktor x seperti terlanjur kaya atau terlanjur ganteng. You have to create a team! Dikidi bukan superman, Dikidi itu sekumpulan anak-anak nggak ngetop yang bagi-bagi tugas, ada yang cari ide, ada yang rekam, ada yang ngedit, ada yang jadi host, ada yang promo, kalo satu tim cuma berdua ya berarti bagi dua, hasilnya dinikmati sama-sama kalo perlu dari awal bikin memorandum. Host nya? bisa hire orang lain, harus ancur banget (bodor, norak, lucu2an, lugu) atau ganteng banget. Jangan pernah meremehkan jobdesk marketing dan sales karena usaha lo nggak akan jadi apa-apa tanpa ada yang bantu.
Mas Ferri Dikidi mengajak kita sebisa mungkin booming di Youtube tanpa google adsense, belajar menganalisa potential client and potential market. Penonton Youtube suka video yang “berantakan” dan natural, tapi klien berkata lain. Lakukan eksperimen terus terus dan teruuus, apa adanya dan kenali diri sendiri. Iseng-iseng nge-flood ke trendingnya orang juga bisa, contoh disyounglex, om telolet om, dan manequine challenge yang masih hits sampai hari ini.

Ngga ngeluarin duit, ngeluarinnya dikit, produksinya murah, tapi yang nonton banyak. Pinter-pinter menganalisa trend, apa sih yang lagi diomongin banget di youtube, dan kita bisa pilih mau ikut arus yang mana.

Mau gali lebih lanjut ilmunya Dikidi? Kirim aja ke ferri@dikidi.com

Jadi nggak sabar nunggu undangan sociabuzz selanjutnya :D

Posting Komentar

thank you for stopping by dear, your comment will create happiness :)

Lebih baru Lebih lama